Universitas Terbuka UT Siap Jadi PJJ Unggulan di Asia 2010
Universitas Terbuka UT Siap Jadi PJJ Unggulan di Asia 2010
Universitas Terbuka UT Siap Jadi PJJ Unggulan di Asia 2010Tahun 2008 ini merupakan tonggak penting karena bertepatan dengan tiga windu usia Universitas Terbuka (UT), yaitu usia yang cukup matang untuk menjadi perguruan tinggi jarak jauh unggulan di tingkat Asia pada tahun 2010 dan dunia pada tahun 2020.
Hal itu dikatakan oleh Rektor UT, Prof Dr M. Atwi Suparman MSc disela-sela acara wisuda periode II/2008 bagi 25.762 sarjana S1 dan Diploma dari empat fakultas, yaitu Fekon, Fisip, FMIPA dan FKIP, serta 199 orang lulusan Aka Mengajar, dan 8 orang Program Pascasarjana di kampus UT Pondok Cabe, Tangerang, Selasa (27/5).
Untuk mencapai tonggak penting tersebut pihaknya terus-menerus memperbaiki kualitas akademik dan manajemen internal. Atwi mengatakan proses pendidikan yang berkualitas merupakan bagian penting dari komitmen UT dalam menjalankan perannya di dunia pendidikan tinggi.
"Melalui tiga fokus pengembangan UT, yaitu peningkatan kualitas akdemik, pengembangan manajemen internal, dan peningkatan angka partisipasi mahasiswa. Perbaikan mutu akademik dan manajemen internal yang selama ini dilaksanakan, telah dapat memberikan dampak yang signifikan dalam peningkatan angka partisipasi mahasiswa,” kata Atwi.
Serangkaian upaya telah dilakukan UT seperti peningkatan kualitas jaminan, peningkatan kualitas SDM, penataan organisasi, manajemen keuangan, dan peningkatan kualitas fasilitas kerja. “Dalam hal peningkatan kualitas layanan, penjaminan mutu menjadi agenda utama keseluruhan operasional UT”, kata Atwi.
Belajar Berbasis ICT
Rektor juga menjelaskan bahwa untuk menghasilkan lulusan yang mempunyai jiwa wirausaha dan memiliki keunggulan daya saing, UT sebagai institusi perguruan tinggi pendidikan jarak jauh dapat berperan penting di dalamnya.
Untuk itu UT telah mengembangkan langkah-langkah strategis seperti peningkatan kualitas proses belajar, peningkatan kompetensi lulusan melalui kurikulum yang terintegrasi, dan pengembangan program yang dibutuhkan masyarakat.
“Sementara peningkatan proses belajar berbasis ICT akan terus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan belajar mandiri dalam hal penyediaan materi pembelajaran, pemberian bantuan belajar, pelaksanaan ujian, dan pengelolaan administrasi akademik,” katanya.
Penggunaan ICT dapat lebih mendorong penyelenggaraan pendidikan oleh UT menjadi lebih transparan, akuntabel, responsive, dan dinamis sesuai dengan dinamika masyarakat. “Pemanfaatan ICT untuk pembelajaran merupakan revolusi dalam pembelajaran,” kata Atwi.
Visi Indonesia Emas 2050
Menurut Rektor, untuk meningkatkan kompentensi lulusan yang mampu pengolah SDA dan SDM serta berdaya saing internasional, UT juga mengembangkan program-program pendidikan mulai Diploma, Strata S1, Strata S 2. “Ke depan UT akan meningkatkan perannya dengan mengembangkan program yang Strata S 3 dan pendidikan berkelanjutan,” katanya.
Hal ini sejalan dengan Visi Pendidikan Indonesia 2025 dan Visi Indonesia Emas 2050 yang menekankan penggabungan antara 'kearifan lokal', yaitu keunikan SDA daerah dengan peningkatan kapabilitas SDM daerah tersebut.
“UT dapat mengambil peran yang besar dalam upaya pencapaian Visi Pendidikan Indonesia 2025 dan Visi Indonesia Emas 2050 mengingat cakupan layanan UT di seluruh wilayah Indonesia,” paparnya.
Dengan menyelenggarakan sistem jaminan kulitas, hingga tahun 2008 ini telah diperoleh sertifikat dan penghargaan. Sertifikat yang pertama kali diperoleh UT berasal dari International Council For Open and Distance Education (ICDE).
Selanjutnya, secara berturut-turt UT telah memperoleh sertifikat ISO untuk bidang Layanan Bahan Ajar. Pengembangan Bahan Ajar dan Bahan Ujian, Layanan Administrasi Akademik dan Manajemen UPBJJ (Unit Program Belajar Jarak Jauh) UT untuk 11 UPBJJ-UT.
Target ISO di 14 UPBJJ-UT
Pada tahun 2008 ini ditargetkan akan ada 14 UPBJJ-UT telah mendapat sertifikat ISO. “Di samping itu akan diupayakan perolehan sertifikat bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OHSA), serta bidang promosi dan kerjasama,” katanya.
Dengan diperolehnya berbagai penghargaan bertaraf internasional tersebut, pemerintah Indonesia melalui Menteri Pendidikan Nasional, pada 4 Februari 2008 menganugerahkan penghargaan Anugrah Anindyaguna kepada UT.
Rektor juga menyampaikan bahwa UT mempunyai komitmen, antara lain dalam peningkatan kualitas SDM, dan kedua menyempurnaan dalam pengelolaan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Good and Corporate Governance. "Untuk mencapai target UT memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)," katanya.
Ketiga, penerapan lingkungan pembelajaran yang lebih berkualitas dalam penataan fasilitas, dengan menyempurnakan berbagai fasilitas kerja yang memadai dan dikelola secara professional dan keempat, peningkatan pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi.
Menurut Atwi, proses perubahan di UT dapat berjalan dengan baik dan terkendali, sehingga membuahkan hasil yang membanggakan. Berbagai prestasi yang telah dicapai UT baik di tingkat nasional maupun internasional, telah mengantarkan UT menjadi salah satu dari 7 perguruan tinggi yang masuk dalam World Class Universities di Indonesia, di samping UI, UGM, ITB, IPB, Undip, dan Unair.
Rektor menambahkan, untuk meningkatkan kompentensi lulusan yang mampu pengolah SDA dan SDM serta berdaya saing internasional, UT juga mengembangkan program-program pendidikan mulai Diploma, Strata S1, Strata S 2. “Ke depan UT akan meningkatkan perannya dengan mengembangkan program yang Strata S 3 dan pendidikan berkelanjutan,” katanya. ***(rht)